*FIKIH RINGKAS NAMA-NAMA ALLAH YANG INDAH*
*NAMA ALLAH KEDUA PULUH TUJUH; KEDUA PULUH DELAPAN; DAN KEDUA PULUH SEMBILAN: AL-'AALIM (العالم); AL-'ALIIM (العليم); AL-'ALLAAM (العلام)*
*Makna Nama Ini*
Artinya Dia adalah Allah yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, yang dirahasiakan maupun yang dinyatakan secara terang-terangan; meliputi perkara yang wajib, yang mustahil, dan yang mungkin; mencakup alam atas dan alam bawah; masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Tidak ada satu pun dari segala sesuatu yang luput dari pengetahuan-Nya.
*Dampak Keimanan terhadap Nama Ini*
1️⃣ Menetapkan bagi Allah nama Al-‘Aalim, Al-‘Aliim, Al-‘Allaam beserta sifat yang terkandung di dalamnya, yaitu al-'ilmu.
2️⃣ Beribadah kepada Allah sesuai dengan konsekuensi dari nama-nama tersebut, di antaranya:
▪️ Meyakini bahwa ilmu yang sempurna, lengkap, mutlak, menyeluruh, dan luas hanyalah milik Allah semata, dan tidak satu pun dari makhluk-Nya yang menyamai kesempurnaan ilmu-Nya.
▪️ Meyakini bahwa Allah Maha Mengetahui apa yang telah terjadi, apa yang akan terjadi, dan apa yang tidak terjadi, sekiranya terjadi, bagaimana kejadiannya. Inilah akidah Ahlu As-Sunnah wa Al-Jama‘ah.
▪️ Ketika seorang hamba mengetahui bahwa Rabb-nya meliputi segala sesuatu dengan ilmu-Nya, ia akan yakin bahwa ia tidak akan mampu mengetahui hakikat Sang Pencipta kecuali sebatas yang Allah perlihatkan kepadanya.
▪️ Jika seorang hamba menyadari bahwa Rabb-nya mengetahui keadaannya, mengetahui rahasia dan bisikan hatinya, maka hidupnya akan lurus, tindakannya terjaga, dan ia akan malu bermaksiat serta berbuat dosa secara terang-terangan kepada-Nya.
Syaikh Muhammad al-Amin asy-Syinqithi rahimahullah berkata tentang nama Allah Al-‘Aliim,
أجمع العلماء على أنه أكبر واعظ ،وأعظم زاجر، نزل من السماء إلى الأرض
“Para ulama sepakat bahwa nama Allah ini adalah Pemberi nasihat terbesar dan Pemberi peringatan teragung yang turun dari langit ke bumi.”
▪️ Jika seorang hamba menyadari bahwa Rabb-nya meliputi segala sesuatu dengan ilmu-Nya, maka ia akan menyadari betapa sedikit ilmu yang dimilikinya dibandingkan ilmu Allah. Ilmu Allah tidak seperti ilmu makhluk, tidak pernah berkurang karena lupa atau didahului oleh kebodohan.
▪️Ketika seorang hamba mengetahui bahwa Rabb-nya Maha Mengetahui dan Maha Meliputi ilmu-Nya, hal itu mendorongnya untuk meneladani makna tersebut dengan sungguh-sungguh menambah ilmu yang bermanfaat, khususnya ilmu syar‘i yang mendekatkannya kepada Allah dan negeri akhirat.
▪️ Berdoa dan memohon kepada Allah dengan menyebut nama-Nya Al-‘Alīm agar Dia menganugerahkan ilmu yang bermanfaat,
اللهم ياعليم علمنا ماينفعنا وزدنا علما وارزقنا الفقه والإخلاص
“Ya Allah, wahai Dzat Yang Maha Mengetahui, ajarilah kami apa yang bermanfaat bagi kami, tambahkanlah ilmu kepada kami, dan karuniakan kepada kami pemahaman serta keikhlasan.”
▪️Meyakini dengan keyakinan penuh bahwa seluruh ilmu yang dimiliki oleh semua makhluk hanyalah karena Allah yang mengajarkannya kepada mereka, dan bahwa seluruh keutamaan itu milik Allah semata.
*Sumber*
1️⃣ Fiqh al-Asma' al-Husna karya Prof. Dr. Abdurrazzaq al-Badr.
2️⃣ An-Nahj al-Asma fi Syarh Asma' Allah al-Husna karya Dr. Muhammad al-Hamud an-Najdi.
#tauhid
#tauhid_asma_wa_shifat