Jika Allah membukakan tirai takdir untuk kita, pastilah setiap dari kita akan memilih apa yang Allah pilihkan untuk kita dalam setiap detail kehidupan kita.
Allah yang mengatur alam semesta, yang mengendalikan siang dan malam, yang menetapkan segala kebaikan dan keburukan, manfaat dan mudarat di dalamnya, adalah Tuhan yang mengetahui kelemahan kita dan memberi rahmat-Nya.
Dia yang melihat ketidakmampuan kita dan mendukung kita, Dia yang menguasai semua aspek kehidupan kita, memberi kita limpahan rahmat dan pertolongan-Nya yang menutupi aib kita, melepaskan kesulitan kita, mempermudah jalan kita, dan mewujudkan harapan-harapan kita.
Oleh karena itu, hanya kepada Allah kita berikan segala pujian dan syukur atas segala keberhasilan yang telah kita raih, setiap kebaikan yang kita dapatkan, setiap langkah yang telah kita ambil, dan setiap nikmat yang kita terima.
Kita tidak memiliki apa-apa kecuali untuk bersyukur kepada-Nya atas karunia dan pemberian-Nya, memohon ampunan atas kekurangan kita dalam beribadah kepada-Nya, atas kelalaian kita dalam taat kepada-Nya, serta atas pelanggaran kita terhadap batas-batas-Nya dan melawan perintah-Nya.
Dia telah membiasakan kita dengan karunia-Nya, mendidik kita dengan nikmat-Nya, dan memberi kita lebih dari yang bisa kita hitung atau sebutkan. Kita terus berharap agar karunia-Nya sempurna diberikan pada diri kita, dan berharap akan kesempurnaan pemberian dan kasih sayang-Nya.
Kita tidak akan bisa hidup tanpa berkat, rahmat, dan kemurahan-Nya, meski sekejap mata pun.
Penghiburan kita ketika kita meninggalkan dunia ini dan yang diberikan kepada kita adalah bahwa kita akan kembali kepada Allah, untuk berdiri di hadapan-Nya.
Apakah kita melihat kebaikan selain dari-Nya?
Apakah kebaikan datang kepada kita kecuali dari-Nya?
Apakah kita berharap kecuali pada karunia-Nya?
Apakah kita menginginkan selain kemurahan, kesabaran, rahmat, kasih sayang, dan kelembutan-Nya?
Dia lebih penyayang kepada kita daripada kita sendiri, lebih lembut kepada kita daripada orang tua kita, dan lebih perhatian kepada kita daripada segala sesuatu yang kita cintai.
اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا
"Sesungguhnya Allah sangat penyayang kepada kalian." [QS. An-Nisa: 29]
Bekal yang sangat kita andalkan, yang mendatangkan kelembutan, rahmat, dan yang kita harapkan untuk mendapatkan ridha dan ampunan-Nya adalah bahwa kita menyembah-Nya dan tidak menyembah selain-Nya, kita menauhidkan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun, kita berdoa kepada-Nya dan tidak mengalihkan hati kita kepada selain-Nya, kita berlindung kepada-Nya dan bergantung sepenuhnya kepada-Nya, dan kita tidak akan menemukan tempat berlindung selain-Nya.
Dia adalah pelindung kita, penyedia bagi kita, dan cukuplah Allah sebagai penolong!
Sumber: Bagian Penutup Draft E-Book "Fikih Usia Senja"
#nasihat